Jakarta - Kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak 18 November lalu belum memberikan dampak terhadap penjualan mobil Toyota. Bahkan, pada Desember ini penjualan diyakini penjualan semakin kencang, sehingga hingga akhir tahun penjualan merek itu diperkirakan mencapai 400 ribuan unit.
âÂÂKenaikkan harga BBM jujur kami akui ada dampaknya (terutama inflasi), namun pada sisi lain ternyata juga ada faktor yang bisa menutupi dampak itu di masyarakat,â tutur Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Rahmat Samulo, di Jakarta.
Beberapa faktor tersebut, kata Samulo, antara lain turunnya bonus bagi karyawan dari perusahaan tempatnya bekerja, ekonomi yang stabil, serta kesiapan masyarakat sesaat sebelum harga BBM dinaikkan. Walhasil, proses transaksi pembelian mobil juga tak banyak terpengaruh.
âÂÂTerbukti, penjualan kami masih tetap sekitar 40 ribuan lebih,âÂÂpaparnya.
Samulo juga menyebut, kenaikkan harga BBM juga tak serta merta membuat calon pembeli mobil Toyota mengalihkan pilihan. Menurutnya, hasil survei yang dilakukan menunjukkan, para calon pembeli mobil Toyota memiliki preferensi yang kuat sebelum melakukan transaksi.
âÂÂSehingga, saat terjadi kenaikkan harga BBM, yang tadinya ingin membeli Avanza tidak serta merta beralih ke mobil LCGC (Astra Toyota) Agy. Dan lain-lain,â ujarnya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Seluruh Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, sepanjang januari âÂÂ" Oktober lalu Toyota telah membukukan penjualan 343.715 unit. Jumlah itu setara dengan 33 persen dari total penjualan mobil di Tanah Air selama kurun waktu itu yang sebanyak 1.038.371 unit.
(arf/lth)
0 comments:
Post a Comment