Wednesday, February 11, 2015

Jakarta Kota Termacet di Dunia, Ini Komentar Polisi

Jakarta Kota Termacet di Dunia, Ini Komentar PolisiJakarta - Baru-baru ini sebuah survei yang dirilis Castrol menyatakan bahwa Jakarta menjadi kota dengan jalanan paling macet di dunia. Hal itu diyakini karena pertumbuhan kendaraan yang tidak terkendali dibandingkan dengan jumlah jalan yang kurang untuk menampung kendaraan tersebut.

"Masalah padat kemudian macet, mungkin kemarin kita dengar sendiri Jakarta jadi kota yang paling macet, Surabaya nomor 4. Itu memang beban Jakarta sangat besar," kata Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono di acara di acara konferensi pers Ford Driving Skills for Life, di Markas Korlantas Polri, Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Menurut Condro, jumlah kendaraan di Jakarta dengan jumlah kendaraan di Istanbul, Turki sebagai kota termacet di dunia nomor dua jauh lebih banyak Jakarta. Perbandingan kedua kota itu bisa mencapai tujuh kali lipat.

"Jakarta jumlah kendaraannya dibandingkan nomor dua, Istanbul itu jauh. Tujuh kalinya kalau tidak salah," beber Condro.

Tidak sampai disitu, penyebaran penduduk di Jakarta juga lebih tinggi dibanding Istanbul. Hal itu dibarengi dengan ruang yang semakin padat.

"Penyebaran penduduknya Jakarta lebih tinggi dibanding Istanbul. Memang ruang kita juga sudah sangat padat. Kendaraan naik rata-rata 11 persen tiap tahun, jalan 1 persen pertumbuhannya. Ibaratnya kalau kita minum air di gelas kan akan luber," tuturnya.

Bahkan, peredaran kendaraan yang ada di Indonesia didominasi di Jakarta. Setidaknya 40 persen dari seluruh kendaraan di Indonesia beredar di wilayah Jabodetabek, sisanya 60 persen tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk itu, Condro mengatakan, salah satu jalan yang harus dilakukan adalah peningkatan transportasi publik. Hal itu bisa menjadi opsi baru bagi masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi di Ibu Kota.

"Satu-satunya jalan, transportasi publik harus terus dipacu. Connectivity antarmoda juga harus dibenahi. Kemudian juga tata ruang juga harus betul-betul dilihat perizinan sepertitempat pusat perbelanjaan itu. Kemudian juga perluasan jalan," ungkap Condro.


(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment