Thursday, July 9, 2015

Pengalaman Berharga Rider yang Dilarang Nyetir oleh Orangtua saat Masih Kecil

Pengalaman Berharga Rider yang Dilarang Nyetir oleh Orangtua saat Masih KecilJakarta - Larangan nyetir di bawah umur 17 tahun bukan hanya sekedar melihat aspek kedewasaan si anak saja. Tetapi juga kematangan emosi saat berkendara. Hal itu yang benar-benar dirasakan si pengendara yang satu ini.

“Saya adalah salah satu anak yang dahulu dilarang sama sekali oleh orang tua saya untuk mengendarai motor, apalagi mobil, sebelum umur 17 tahun. Saat ini umur saya 33 tahun dan telah menjadi pengendara motor aktif selama hampir 17 tahun, namun tetap selalu merasa perlu belajar dan meningkatkan kemampuan berkendara,” ujar Harry Wibowo kepada detikOto lewat surat elektronik.

Orangtua Harry selalu melarang dirinya mengendarai kendaraan. Orangtuanya pun punya alasan yang bagus.

“Alasan orang tua saya dulu adalah anak di bawah 17 tahun belum memiliki kesadaran untuk berbagi dan mengontrol emosi yang baik. Menurut beliau, teknik berkendara bisa dipelajari tapi teknik menguasai emosi biasanya tumbuh seiring usia. Oleh karena itu saya baru diizinkan membuat SIM ketika berumur 17 tahun lebih (kelas 1 SMA akhir) dan harus berlatih dahulu hampir 1 bulan,” tuturnya.

Dan memang meski ‘telat’ belajar naik motor, ketika sudah cukup umur, belajar teknik berkendara itu lebih mudah. “Selain itu kematangan emosi juga sudah mulai terbentuk sehingga kepatuhan terhadap aturan dan kemauan untuk berbagi jalan juga mulai terbentuk,” ujarnya.

“Saya sangat mendukung gerakan ini, kampanye juga perlu dilakukan dengan melibatkan para orangtua supaya mereka tidak memberikan kunci kendaraan kepada anak di bawah umur,” tutupnya.

Kami membuka kesempatan bagi Otolovers yang ingin bertukar pikiran mencari solusi mengenai isu ini atau memiliki pengalaman dengan anak-anak yang mengendarai kendaraan.


0 comments:

Post a Comment