Wednesday, September 2, 2015

Genjot Penjualan, Harley Davidson Tawarkan Softail Slim S Edisi ala Militer

Genjot Penjualan, Harley Davidson Tawarkan Softail Slim S Edisi ala MiliterMilwaukee - Pabrikan motor asal Amerika Serikat, Harley Davidson, menyuguhkan model Softail Slim S dengan tampilan ala militer. Di negeri asalnya, varian itu dibanderol US$ 18.899 atau sekitar Rp267,22 juta.

Pernyataan Harley Davidson yang dikutip Autoevolution, Rabu (2/9/2015) menyebut motor bergenre retro itu tampil dengan gaya militer. Harley Davidson Softail Slim S 2016 Military Edition, demikian nama motor Harley itu.

Kelir hijau yang disaput warna keemasan atau disebut dengan istilah olive gold denim color membalur bodi motor. Sedangkan bagian kerangka, suspensi, mesin, dan rumah lampu dilapisi warna hitam mengkilap. Padu padan warna itu menguatkan kesan militer.

Harley sengaja memasang logo Bintang sebagai lambang militer Amerika Serikat di era Perang Dunia II di bangian tangki. Sedangkan bentuk lampu utama yang bulat serta pelek berjeruji jari-jari menguatkan kesan klasik.

Namun, motor bergaya Bobber itu menggunakan beberapa part custom, termasuk setang lebar ala Holywood. Harley juga sengaja menjaga gaya tampilannya yang minimalis dengan harapan, para pembelinya bisa dengan leluasa menambahkan aksesoris tambahan untuk menciptakan gaya sesuai selera mereka.

Untuk mesin, motor ini berbagi dengan saudaranya, Harley Davidson Fat Boy S, yakni mesin Screamin' Eagle Twin Cam 110B yang berkapasitas 1.801 cc. Namun, mesin ini diklaim memiliki keunggulan yakni semburan torsi hingga 148 Nm sudah terjadi pada putaran mesin 3.500 rpm.

Transmisi enam tingkat percepatan menjadi sarana penyalur tenaga yang disemburkan mesin ke roda. Sedangkan fitur keamanan dan keselamatan yang ditanam di motor ini antara lain Antlock Braking System, HD Smart Security, dan Cruise Control.

Harley Davidson sengaja menyodorkan edisi khusus itu untuk menggenjot penjualan model besutannya. Penyegaran varian Softail Slim dinilai tepat karena model ini banyak digemari konsumen di berbagai belahan dunia.


(arf/arf)

0 comments:

Post a Comment