Wednesday, September 30, 2015

Wah, Di Sudan Ada SUV Buatan Sendiri

Wah, Di Sudan Ada SUV Buatan SendiriJuba - Pendapatan per kapita masyarakat di Sudan Selatan, Afrika mencapai sekitar US$ 1.000. Di sana tidak ada jaringan pos, dan jalanannya pun berlumpur. Sepertinya bukan tempat yang cocok untuk mengembangkan sebuah mobil.

Tapi itulah yang dilakukan seorang ekspatriat asal Amerika Serikat, Chris Low mengembangkan kendaraan dengan SUV di Sudan Selatan, Afrika Timur.

Tapi SUV yang dikembangkannya bukanlah Sport Utility Vehicle yang kita kenal, melainkan Solar Utility Vehicle alias kendaraan bertenaga surya multiguna.

Kendaraan tersebut ia kembangkan untuk membantu warga Sudan Selatan yang memiliki keterbatasan kendaraan serta konflik militer berkepanjangan.

Dikutip dari BBC, Kamis (1/10/2015) Chris tiba di negara yang berbatasan dengan Ethiopia tersebut pada 2008. Tujuan kedatangannya disana untuk membangun pusat panti asuhan di sebuah kota di Sudan Selatan yang bernama Yei. Terbatasnya jumlah kendaraan dan mobil disana, menyulitkan bagi Chris untuk bekerja.

Kendaraan yang dikembangkan oleh Chris memiliki kapasitas kecil yakni 150 cc. Ia juga kesulitan untuk mencari suku cadang dan mekanik yang dapat membantunya dalam mengembangkan SUV ini. Namun dengan perjuangannya, ia yakin dapat membuat kendaraan yang bermanfaat bagi banyak warga meski dengan keterbatasan peralatan dan suku cadang.

"Saya telah menghabiskan banyak waktu untuk memperbaiki kendaraan di organisasi berbeda tempat saya bekerja. Hal itu seringkali membuat saya frustasi karena sulit sekali mencari suku cadang dan mekanik handal. Namun saya yakin, ide yang besar dapat diterapkan pada hal-hal yang sederhana," ungkap Chris.

"Saya ingin membangun sesuatu dengan suku cadang yang minim, namun sulit didapatkan di sini (Sudan Selatan). Saya senang bekerja di bengkel lokal warga Afrika dan melihat mereka membuat sesuatu dari bahan baja yang standar," lanjutnya.

Kendaraan tersebut dapat membantu warga Sudan Selatan mulai dari bercocok tanam, mengangkut bahan bangunan, hingga mengantarkan warga ke rumah sakit dalam keadaan darurat. Bagian kargo dapat mengangkut hingga 200 kg dan memiliki aliran 12 volt dengan menggunakan baterai.

Jika diidentikkan dengan kendaraan di Indonesia, mirip seperti Becak hanya saja dengan kapasitas angkut yang lebih besar dan tenaga yang digunakan berbeda.


(ddn/ddn)

0 comments:

Post a Comment