Wednesday, September 30, 2015

90 Persen Pengguna Rolls-Royce Pengusaha Mapan dan 60 Persen Berusia Muda

90 Persen Pengguna Rolls-Royce Pengusaha Mapan dan 60 Persen Berusia MudaJakarta - Rolls-Royce Asia Pasifik membeberkan demografi pembeli mobil Rolls-Royce di kawasan Asia, termasuk Indonesia, 90 persen di antaranya berprofesi sebagai pengusaha yang sudah sangat mapan. Bahkan, saat ini, 60 persen dari pembeli merupakan orang-orang berusia muda.

“Profil konsumen kami, 90 persen pengusaha yang sudah sangat mapan,” kata Regional Sales Manager Central Asia Rolls-Royce, David Kim, kepada detikOto, di Jakarta, Rabu (30/9/2015).

Hal senada juga diungkapkan Corporate Communications Manager Rolls-Royce Asia Pasifik, Hal Serudin. Menurutnya, sebagai mobil mewah yang juga memberikan program layanan yang bersifat personal, memiliki konsumen setia .

“Bahkan yang menarik, sejak diluncurkannya Rolls-Royce Ghost pada 2009, ada perubahan yang cukup siginfikan dalam komposisi profil konsumen. Sekitar 60 persen konsumen itu berusia muda,” ujarnya.

Tertariknya kalangan usia muda terhadap model Rolls-Royce itu, menurut Serudin, dikarenakan dua hal. Pertama, sikap konsistensi dari Rolls-Royce yang mempertahankan karakter dan nilai-nilai esensi dari mobil ini yang dijaga sejak merek ini didirikan pada 1904.

“Sehingga, ada unsur kebanggaan dari orang yang memilikinya, karena brand image dari merek ini sangat kuat. Terlebih brand value-nya sebagai mobil mewah," ucapnya.

Kedua, meski karakter yang esensial dari mobil itu tak mengalami perubahan, namun gaya desain beberapa model termasuk Rolls-Royce Ghost juga mengalami ubahan sesuai dengan tren yang ada saat ini. “Misalnya, bagian atap dan belakang mobil yang membulat. Ini sesuai dengan tren yang digemari orang muda,” kata Serudin.

Dia menyebut, di sejumlah negara Asia seperti China, India, Taiwan, Malaysia, Singapura, dan Indonesia tak sedikit konsumen dengan rentang usia 30 â€Â" 45 tahun yang membeli Rolls-Royce.

“Sebagian besar dari mereka mewarisi bisnis keluarga, tetapi ada juga yang membangun sendiri bisnisnya. Di Indonesia juga banyak yang berusia muda, tapi saya tidak bisa menyebutkannya,” paparnya.


(arf/ddn)

0 comments:

Post a Comment