Wednesday, November 4, 2015

Tidak Punya SIM, Pelajar di Bandung Tetap Nekat Naik Motor

Tidak Punya SIM, Pelajar di Bandung Tetap Nekat Naik MotorBandung -

Sebanyak 30 siswa SMA dan SMK di Bandung pada Rabu (4/11/2015) antusias mengikuti edukasi safety riding. Namun usai kegiatan tersebut, apakah para siswa tersebut bakal sadar bahwa di bawah 17 tahun belum boleh berkendara?

Antusias siswa dan siswi nampak terlihat kala tim instruktur dari Yamaha Driving Academy memberi arahan. Para siswa yang terpilih dari enam SMA dan SMK di Kota Kembang tersebut mengikuti sejumlah course dalam berkendara.

Menggunakan motor produksi Yamaha, para siswa dengan serius mencoba beberapa tes seperti Bridge balance, Bumpy course, Slippy course, Speed breaker, Chidori balance, dan Slalom.

Salah satu siswi yang antusias mengikuti kegiatan adalah Dewinda. Mewakili OSIS SMA BPI Bandung, ia mengaku bahwa kegiatan edukasi safety riding membuat dirinya percaya diri dalam berkendara.

"Yang saya dapat dari acara ini, saya lebih percaya diri mengendarai motor. Dulu takut kalau mau selap selip di jalan. Saya juga belajar bagaimana cara berkendara yang baik ternyata ada step-stepnya," ujar siswi kelas X itu kepada detikOto, Rabu (4/11/2015).

Meski belum cukup umur dan belum memiliki SIM, usai kegiatan edukasi ini berakhir, Dewinda yang sehari-hari menggunakan mobil untuk aktivitas ke sekolah ini mengaku bahwa dirinya bakal tetap naik mobil.

"(Saya) tetap naik mobil. Orangtua kasih izin asal jangan ugal-ugalan. Pihak sekolah juga tidak melarang," ujar Dewinda sambil malu-malu.

Sama halnya dengan Dewinda. Zayan, siswa kelas XI SMAN 12 Bandung sehari-hari menggunakan motor matik ke sekolahnya. Meski telah mendapat pembekalan dan jarak rumah dekat dengan sekolah, ia mengaku tetap pergi sekolah naik motor karena tidak ada pilihan lain.

"Saya tetap naik motor. Kalau naik sepeda capek dan malas. Naik angkot (angkutan umum) juga mutarnya lama," ujar Zayan.


(ddn/ddn)

0 comments:

Post a Comment