Wednesday, November 4, 2015

Curhatan Pelajar Bandung untuk Kang Emil Soal Bus Sekolah

Curhatan Pelajar Bandung untuk Kang Emil Soal Bus SekolahBandung - Mayoritas pelajar di Kota Kembang, Bandung saat ini menggunakan kendaraan pribadi untuk pergi sekolah. Beberapa hal jadi alasan mereka salah satunya angkutan umum dan bus sekolah yang kurang memadai. Curhatan para pelajar Bandung pun ditujukan untuk Walikota Bandung, Ridwan Kamil.

Salah satu siswi SMA BPI, Dewinda mengaku memilih naik mobil pribadi dibanding angkutan umum atau bus sekolah. Soal efektivitas waktu serta jauhnya terminal bus sekolah, jadi alasan mengapa ia lebih menggunakan mobil pribadi ke sekolah.

Pelajar kelas X SMA itu juga mengaku belum memiliki SIM dan kerapkali ngeri jika ada razia yang dilakukan polisi. Namun yang membuat ia tetap menggunakan mobil karena sudah mengantongi izin dari orangtua.

"Aku ke sekolah naik mobil pribadi. Orangtua sudah kasih izin asal jangan ugal-ugalan dan pihak sekolah tahu banyak yang bawa kendaraan pribadi. Cuma ya ngeri kalau ada razia polisi di jalan soalnya belum punya SIM, " ujar Dewinda kepada detikOto di Bandung, Rabu (4/11/2015).

"Kalau naik angkot (angkutan umum) lama ngetemnya. Bisa telat ke sekolah. Mau naik bus sekolah terminalnya jauh. Lama juga nunggunya kadang suka penuh," lanjutnya.

Ia pun menitipkan pesan untuk Kang Emil, sapaan walikota Bandung Ridwan Kamil, agar mengizinkan pelajar di kota kembang tersebut mengendarai kendaraan pribadi. Dengan syarat, sebelumnya diberikan pembekalan materi dan ujian tentang safety riding.

"Saya mah ngebayangin kalau bisa ketemu Kang Emil ingin ngomong supaya para pelajar diizinkan bawa kendaraan pribadi. Soalnya angkutan umum banyak yang ngetem dan bus sekolah juga susah. Tapi dikasih pembekalan safety riding dulu sebelumnya," curhat Dewinda.

Sama halnya dengan Zayan. Siswa kelas XI SMAN 12 Bandung itu mengaku lebih memilih naik motor meski jarak rumahnya ke sekolah hanya satu kilometer. Ia enggan naik angkutan umum karena banyak yang memutar jalan sehingga lebih lama sampai sekolah.

"Saya ke sekolah naik motor. Banyak murid lain yang juga naik motor. Parkirnya di dekat sekolah. Kalau naik angkot lebih lama karena mutar jadinya telat. Dulu pernah naik sepeda, tapi capek," ujar Zayan.

Saat ditanya detikOto soal alasan ia tidak menggunakan bus sekolah, Zayan mengaku bahwa bus sekolah jumlahnya sedikit dan tidak melewati trayek rumahnya. Ia berharap kepada Kang Emil agar memperbanyak jumlah dan trayek bus sekolah.

"Saya inginnya bus sekolah trayeknya diperbanyak. Jumlah busnya juga, jadi banyak siswa yang naik bus ke sekolah," ungkapnya.





(ddn/ddn)

0 comments:

Post a Comment