Tuesday, July 22, 2014

Menyusuri Jalur Mudik Pantura dengan Kuda Besi

Menyusuri Jalur Mudik Pantura dengan Kuda BesiJakarta - Seru dan menantang, itulah yang detikOto rasakan saat melakukan perjalanan mudik dengan roda dua ke Cirebon, Jawa Barat.

Perjalanan mudik hari pertama dimulai pukul 10.00 WIB, Selasa 22 Juli 2014 dari kantor redaksi detikOto di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan menuju Kalimalang - Bekasi - Cikarang- Karawang - Cikampek - Subang - Indramayu - Cirebon.

Pastinya dalam perjalanan mudik ini kami tidak ngebut, tetap santai dan waspada serta tetap mengutamakan keselamatan berlalu lintas. Nah, yang paling asyik saat menyusuri jalur Pantura selepas dari Jomin (persimpangan setelah keluar tol Cikampek ke arah Pantura).

Kami sempat berjibaku menghadapi trek Pantura yang terkenal ramai saat menjelang lebaran. Bagiamana tidak, pantauan detikOto semua jenis kendaraan 'numplek' di jalur Pantura.

Saat menyusuri Pantura, detikOto pastinya tidak sendirian melainkan bersama para pemotor lainnya. Belum lagi mobil pribadi, truk gandeng dan bus berukuran besar yang agak menghambat perjalanan mudik. Cukup memacu adrenalin!

Tantangan tidak hanya dari padatnya lalu lintas di Pantura. Teriknya sinar matahari, kondisi jalan agak bergelombang, dan lubang serta hembusan angin kencang juga mewarnai perjalanan mudik ke Cirebon, Jawa Barat.

Beruntung, kuda besi yang digunakan detikOto sudah dimodifikasi pada bagian suspensi, jadi berbeda dengan skutik lainnya. Ukuran suspensi yang agak tinggi dari skutik lainnya membuat aktivitas menyusuri jalur Pantura menjadi lancar.


0 comments:

Post a Comment