Thursday, February 26, 2015

Shell Dorong Pembangunan Tata Kota di Asean Berbasis Hemat Energi

Shell Dorong Pembangunan Tata Kota di Asean Berbasis Hemat EnergiManila, - Sebagai perusahan minyak terbesar di dunia, Shell menyoroti isu global warming. Oleh karena itu dalam kesempatan Shell Eco Marathon 2015 di Filipina, Shell mengundang pakar-pakar di Asia untuk mencari solusi terbaik.

Diskusi bertajuk 'Resilience In An Urbanising Word' membahas efek perubahan cuaca yang terjadi di Asean belakangan , Mulia Asif Ahmad, Saya Kitase konsultan lingkungan international, Glynn Ellis Strategic Energy Advisor, Shell Coporate Strategy and Planing, Felino Palafox Arsitekture dan Peranca Perkotaan.

“Urbanisasi akan menjadi salah satu kekuatan paling signifikan yang imbasnya akan terasa di masa depan, yang menghadirkan peluang sekaligus risiko,” ucap Glynn Ellis di dalam paparan acara Powering Progress Together Forum kedua di Manila, Filipina, Kamis (26/2/2015).

Acara yang dihadiri 300 Delegasi regional tingkat Asean membahas tingkat pertumbuhan. Beberapa kota-kota di asia telah dihuni oleh satu miliar penduduk dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.

"Hal ini sangat mengancam sumber-sumber daya utama seperti energi, air, dan pangan. Urbanisasi memperkuat posisi Asia sebagai kekuatan Ekonomi tetapi diperlukan perencanaan cermat agar pertumbuhan ini berkesinambungan sehingga tercipta kota-kota yang lebih kuat tak hanya efisien dari segi sumber daya tetapi juga mampu mengedepankan kualitas," jelas Glynn.

Glynn menjelaskan pada tahun 2010 konsumsi minyak dunia setiap tahun 8 juta/ tahun. Angka itu akan terus bertambah setiap tahunnya.

"Pada tahun 2040 akan itu diprediksi meningkat jadi 16 juta / tahun, atau sekitar 80%. Kedepan ini menjadi tantangan bersama bagaimana mengurangi 23% pemakaian konsumsi bahan fosil sehingga dapat menghemat 20 triliun," lanjut Glynn.


0 comments:

Post a Comment