Tokyo - Meski tercatat sebagai salah pengguna airbag buatan Takata Corporation, namun Honda Motor Company menegaskan tidak mempunyai rencana membantu keuangan produsen airbag itu terkait penarikan dan perbaikan airbag yang bermasalah.
Honda berdalih, citra mereknya merosot dan harus menyisihkan laba untuk membiayai penarikan mobil akibat masalah tersebut.
Seperti dilaporkan Reuters, Selasa (7/7/2015) penegasan itu langsung disampaikan bos baru Honda, Takahiro Hachigo.
"Kami mempunyai anggaran yang berhubungan dengan kualitas produk, seperti yang kami lakukan pada tahun lalu. Sehingga kami pikir, kami bisa mengalokasikannya,â kata Hachigo soal modal yang dimiliki Honda untuk mengatasi krisis airbag.
Terkait dengan airbag Takata yang bermasalah, Honda saat ini harus menarik 2 juta mobil buatannya di pasar global. Untuk membiayai penarikan tersebut Honda telah mengeluarkan biaya yang tak kecil.
Bulan lalu, pabrikan ini telah merevisi laba operasionalnya sepanjang tahun kalender 2015/2016 yang berakhir Maret 2016. Jika sebelum laba operasi ditargetkan mencapai 651,68 miliar yen atau sekitar Rp 70,4 triliun, kini dipangkas menjadi 606,88 miliar yen atau sekitar Rp 65,54 triliun.
Bahkan pendahulu Hachigo, yakni Takanobu Ito dan para eksekutif Honda, pada bulan Oktober 2014 lalu rela memotong gaji karena penarikan mobil yang bertubi-tubi.
(arf/ddn)
0 comments:
Post a Comment