Wednesday, October 28, 2015

Toyota Indonesia Mulai Buka Akademi Otomotif, Belajar Gratis Lho

Toyota Indonesia Mulai Buka Akademi Otomotif, Belajar Gratis LhoTokyo - Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ingin bekerja di produsen otomotif jangan melewatkan kesempatan ini. Toyota mulai membuka akademi manufaktur otomotif yang mereka sebut Toyota Indonesia Academy (TIA).

Akademi dengan strata D1 ini sudah mulai menerima murid. Untuk tahap pertama sudah ada 32 orang yang diterima. Mereka yang belajar di sini akan mendapatkan beasiswa secara penuh dari Toyota untuk belajar manufaktur.

Dalam pengembangannya, TIA menargetkan akan menyerap 100-150 peserta didik setiap tahun sehingga dalam 10 tahun mendatang diharapkan dapat mencetak paling sedikit 1.000 tenaga ahli di bidang manufaktur otomotif yang siap terjun ke dunia industri.

TIA juga terbuka sebagai fasilitas yang dapat digunakan oleh para guru dan pengajar Balai Latihan Kerja untuk mempelajari dan mendalami perkembangan teknologi manufaktur yang ada saat ini.

“Mulai bulan ini masuk ‘barak’,” ujar Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I Made Dana Tangkas kepada detikOto, di sela-sela kunjungan ke Tokyo, Jepang

Barak? Akan dididik seperti militer kah? Pastinya tidak, namun para siswa ini akan digembleng agar mereka memiliki baik itu technical skills maupun soft skills yang pastinya akan berguna saat mereka bekerja nanti.

Soft skills dibutuhkan karena selain keahlian merangkai mesin-mesin otomotif yang rumit, mereka juga harus memiliki disiplin untuk menjaga kesinambungan produksi di pabrik yang rata-rata memiliki jadwal tersendiri yang ketat.

Dalam siaran pers resmi TMMIN, fasilitas gedung akademi tahap 1 sudah diresmikan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Khairul Anwar, Direktur Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Ridwan, dan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana didampingi oleh sejumlah manajemen TMMIN dan Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang, Selasa 27 Oktober kemarin di area pabrik TMMIN Karawang 3.

Dengan investasi sekitar Rp 70 miliar, TIA dilengkapi berbagai sarana dan prasarana mutakhir termasuk asrama bagi peserta didik. Pengelolaannya berada di bawah Yayasan Toyota Indonesia (YTI) yang berdiri akhir Maret 2015.

TIA direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2016. Pembangunan proyek TIA dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pembangunan gedung yang diresmikan hari ini, sedangkan tahap kedua yaitu pengembangan TIA, direncanakan akan selesai di tahun 2017.

“Bagi kami, sumber daya manusia yang menguasai teknologi merupakan nilai inti (core value) untuk meningkatkan daya saing industri otomotif pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya dalam menghadapi integrasi regional seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan global. Generasi muda merupakan masa depan kita. Pemikiran inilah yang mendasari Toyota Indonesia untuk mendirikan TIA untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam membangun SDM manufaktur berketerampilan tinggi,“ kata Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono.

Fasilitas TIA yang menempati lahan seluas 1 ha akan mengkombinasikan kurikulum dasar, keahlian teknis dan budaya atau karakter industri.

Dengan menitikberatkan pada keseimbangan antara teori dan praktikum, kurikulum yang diterapkan juga akan menggabungkan kekuatan dan keahlian dari institusi pendidikan lokal, Toyota Indonesia, dan Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang.

Para pengajar TIA merupakan tenaga profesional yang telah mendapat pelatihan di Jepang dan mendapat sertifikasi pengajar dari institusi terkait.

“Kami ingin dapat mengembangkan lulusan SMK dengan memberikan dan menanamkan pengetahuan dan karakter manufaktur di bidang otomotif sehingga mereka bisa unggul dan menjadi pemimpin di tempat kerjanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan TIA akan dilengkapi dengan kurikulum, guru, dan peralatan dengan teknologi terkini yang juga dipakai oleh Toyota Jepang termasuk robot industri. Kami harapkan langkah kecil yang ditorehkan TIA bisa memberi sumbangsih bagi program besar pendidikan link & match di Indonesia sehingga mampu menjembatani kesenjangan keahlian lulusan sekolah kejuruan teknik dengan perkembangan industri,” kata Direktur Administrasi TMMIN, Bob Azam.


(ddn/lth)

0 comments:

Post a Comment