Thursday, April 3, 2014

Volkswagen Ingin Buat Mobil Murah di ASEAN

Volkswagen Ingin Buat Mobil Murah di ASEANBangkok - Pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, saat ini dianggap salah satu pasar otomotif paling seksi di dunia. Merek-merek internasional pun berlomba-lomba untuk memanfaatkan pertumbuhan di kawasan ini. Tidak terkecuali Volkswagen yang ingin menancapkan kuku lebih dalam.

Langkah Volkswagen untuk serius di pasar Asia Tenggara terhitung lebih lambat dibanding merek-merek lain. Berbagai merek Jepang sudah serius di kawasan ini. Bahkan merek Amerika Serikat seperti Ford dan Chevrolet juga sudah memiliki pabrik di Asean.

Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Volkswagen pun terburu-buru untuk melakukan penetresi lebih dalam lagi di kawasan ini. Reuters melaporkan kalau VW hendak membangun pabrik pertamanya di Thailand sebagai upaya untuk menjangkau barisan kelas menengah yang membludak di Asean.

Pasar mobil Asean saat ini tergolong merupakan pasar mobil paling potensial dengan prospek pertumbuhan yang lebih kuat dibanding Eropa, Amerika Utara dan Amerika Selatan atau bahkan China yang saat ini pertumbuhannya tengah melambat.

"Orang-orang Eropa telah lama mengabaikan kawasan Asean. (Pembangunan pabrik) ini adalah serangan langsung terhadap Jepang. Produksi lokal adalah suatu keharusan untuk menjadi kompetitif di wilayah yang menguntungkan ini," kata Kepala Center of Automotive Management Stefan Bratzel.

VW berusaha untuk mendapat keringanan pajak dan berbagai insentif dari pemerintah Thailand. Pemerintah negeri gajah putih memang tergolong royal memberikan berbagai kemudahan untuk menjadikan negaranya sebagai pusat ekspor.

Untuk kawasan ini, Volkswagen diperkirakan akan menawarkan mobil dengan harga terjangkau untuk ikut serta dalam program eco car --program seperti LCGC-- di Thailand. Selain untuk pasar Thailand, mobil ini kemungkinan juga akan masuk pasar lain di Asean. Ini karena Asean dianggap sebagai pasar masa depan mereka.

"Ada potensi besar di pasar ASEAN untuk Eropa, terutama di kendaraan murah," kata Bratzel.

"Sudah saatnya bagi mereka untuk berdiri bersama Jepang," lugasnya.

0 comments:

Post a Comment