Monday, July 7, 2014

Toyota Indonesia Sudah Ekspor 18.060 Mesin Etanol

Toyota Indonesia Sudah Ekspor 18.060 Mesin EtanolJakarta - Toyota Indonesia telah mengekspor mesin ramah lingkungan berbahan bakar etanol ke Argentina dan Brasil. Total sejak Agustus 2010, hingga kini, sudah 18.060 unit mesin etanol yang sudah diekspor Toyota Indonesia.

"Terhitung sejak ekspor perdana pada Agustus 2010 itu sampai Mei 2014 lalu, total ekspor mesin ramah lingkungan ini sudah mencapai 18.060 unit," kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.

Dalam rilis yang diterima detikOto, Senin (7/7/2014) sejak 2010 lalu TMMIN telah dipercaya oleh prinsipal untuk mengisi pasar mesin berbahan bakar ethanol untuk pasar Amerika Latin, terutama Argentina.

Di Argentina mesin etanol itu adalah mesin tipe 2TR-FFV berkapasitas 2.694 cc dan digunakan untuk mobil Toyota Hilux.

TMMIN meyakini, volume ekspor mesin ethanol 2TR-FFV produksi mereka akan terus meningkat, termasuk untuk pasar dalam negeri ke depannya, mengingat bahan bakar ethanol merupakan bahan bakar yang dapat diperbaharui karena dapat dihasilkan dari tebu, kentang, jagung, singkong, dan biji bunga matahari.

Di Indonesia sendiri, peluang mesin ethanol belum banyak digarap karena produksi bahan bakar ini masih sangat terbatas. Sejauh ini, etanol yang diproduksi Indonesia sebagian besar masih digunakan untuk bahan baku rokok, obat-obatan kosmetik dan lainnya.

"Padahal bahan bakar ethanol mempunyai keunggulan, selain merupakan sumber energi terbaharui adalah besaran emisi CO2 ethanol lebih rendah dari bahan bakar bensin. Ethanol menghasilkan 1,94 CO2 kg per liter, sedangkan bensin menghasilkan 2,24 CO2 kg per liter," tutur Direktur TMMIN Made Dana Tangkas.

Untuk meningkatkan pasar 2TR-FFV, TMMIN terus meningkatkan performa mesin ini dan telah berhasil mengatasi salah satu kelemahannya yaitu sulit distater pada suhu dingin. Seperti diketahui, salah satu kelemahan mesin berbahan bakar ethanol sulit untuk distarter pada suhu dingin (11ºC).

"Namun kita telah berhasil mengatasi kelemahan tersebut, dengan melengkapi mesin 2TR-FFTV dengan sistem bahan bakar sub-tank dan sub-jet untuk menyuntikkan bensin murni pada awal mesin dijalankan. Setelah mesin mencapai temperatur yang dibutuhkan maka injeksi ECU (Electronic Control Unit) akan memindahkan konsumsi bensin ke konsumsi ethanol secara otomatis," tutup Made Dana.


0 comments:

Post a Comment